Sabtu, 25 November 2017

DAUN YANG BISU

Guyuran hujan semalam masih terasa hingga pagi menjelang, banyak yang berkeluh kesah dengan datangnya hujan semalam, namun tak sedikit juga yang menyambut gembira. Kita hidup selalu dihadapkan antara dua pilihan karena memang kita hidup selalu berpasangan seperti halnya contoh kecil laki-laki dan perempuan, tapi di sini kita tidak akan membahas antara laki laki dan perempuan kasihan yang masih belum punya pasangan alias jomblo takut tersinggung.

Saat asyik memperhatikan tanaman hijau dengan air yang masih melekat di ranting daun akibat hujan semalam, daun adalah makhluk tuhan yang mampu memenuhi energinya sendiri, daun tidak menunggu dewasa untuk bermanfaat, sejak daun masih menjadi tunas kecil ia mampu berfotosintesis sekaligus memberikan manfaat untuk dirinya, pohon serta lingkungan sekitarnya. Sehelai daun bersama helaian daun yang lain saling mendukung untuk menjaga keberlanjutan proses alam, semakin banyak daun yang tumbuh dari ranting pohon akan semakin banyak akar tajam mencengkram, semakin besar pohon berdiri akan semakin terasa manfaatnya bagi lingkungan sekitar.

Sehelai daun mampu mengubah keburukan menjadi kebaikan, siang hari daun menyerap zat asam arang CO2 yang ada di udara, CO2 digunakan oleh daun untuk memasak atau lebih dikenal dengan nama Fotosintesis. Prodak yang dikeluarkan oleh daun adalah Zat gula dan O2. Banyaknya Oksigen yang dikeluarkan inilah yang menjadikan udara sekitar daun pada siang hari menjadi terasa sejuk.

Sebagian daun yang berwarna hijau, salah satu warna yang melambangkan kesegaran dan keteduhan. Daun tak hanya hijaunya sebagai lambang. Daun juga memperlambangkan sebuah kehidupan juga proses kehidupan. Lihatlah warna daun ada yang hijau muda, hijau tua dan kekuning-kuningan dan akhirnya gugur meninggalkan batangnya.

Indahnya daun hijau yang mampu memberikan manfaat sejak ia masih kecil hingga daun menguning kemudian jatuh mengering dan secara alamiah mengalami proses pelapukan dan menjadi tanah humus. Humus dikenal sebagai sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mengalami perombakan oleh organisme dalam tanah, berada dalam keadaan stabil, berwarna coklat kehitaman dan kandungan kimia di dalamnya.

Humus memiliki pengaruh terbesar terhadap kebertahanan dan kesuburan tanah. Humus merupakan sumber makanan bagi tanaman dan akan berperan baik bagi pembentukan dan menjaga struktur tanah. Senyawa humus juga berperan dengan sangat memuaskan terutama dalam pengikatan bahan kimia toksik dalam tanah dan air. Selain itu humus dapat meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, membantu dalam menahan pupuk anorganik larut-air. Dengan demikian sudah selayaknya pupuk-pupuk organik yang kaya akan humus ini menggantikan peran dari pupuk-pupuk sintesis dalam menjaga kualitas tanah.

Daun itu hijau, indah, menghidupi dan menyegarkan. Dengan sifat-sifatnya yang berperan besar dalam penyelamatan bumi, maka berbagai upaya penyelamatan bumi disebut sebagai aktivitas hijau. Semakin banyak daun tumbuh, semakin hijau bumi dibuatnya, semakin nyaman bumi untuk ditinggali. Yang perlu diingat, bumi ini bukan warisan, melainkan kita meminjamnya dari anak-cucu dan penerusnya. Karena alasan itu, tentunya kita harus mengembalikan dalam kondisi sebaik mungkin pada saatnya kelak mereka hadir di bumi.

Sehelai daun saat masih kecil ia bermanfaat tumbuh dewasa tetap bermanfaat, sampai ia jatuh mati terkulai masih tetap bermanfaat. Daun itu hanya diam dan menyembunyikan eksistensinya.


 *Miftahul Aziz