Akal berbicara pada hati
Sudah terlalu sering
kita bermain dengan senja
Jujur saja aku mulai
jenuh dengan senja yang itu-itu saja
Sesekali ajaklah aku
langit, memandangi bumi dari atas
Biar kelak bisa kuceritakan pada anak-anakku
Tapi bagai mana aku
bisa kelangit
Sedangkan ragaku
terpaku di bumi
Hati berbisik pada akal
Tau kah engkau, tak
pernah terbersit di benakku jenuh dengan senja
Sekalipun hanya kekosongan
dan hanya kemerah-merahan saja yang kulihat dan kubawa pulang
Sebab disanalah
peraduan terindah
Tak satupun yang
memiliki jingga seindah itu
Akan kuajak kau
memandang bumi dari atas langit suatu saat nanti
Namun jangan jenuh akan
senja
Sebab akan ada saatnya
kau malu padanya
Yaitu saat kau
merindukannya
Setelah kau
melupakannya untuk waktu yang lama
*Miftahul Aziz