Selasa, 02 April 2019

RINDU DALAM CINTA SEPANJANG HIDUP


Mas Sabrang menyambangi tegal dua hari berturut-turut, beliau diagendakan menghadiri Sinau bareng Harlah IPNU 4 Kecamatan di Tarub dan Acara Isra Mi'raj di Masjid Hanggawana Kalisoka. Dua malam tersebut rasanya menjadi dahaga ditengah kerinduan sedulur-sedulur Maiyah di wilayah tegal juga bagi poci maiyah sendiri yang baru berulang tahun yang kedua, dan tidak ada perayaan istimewa seperti di tahun sebelumnya, namun kita diberi rezeki disambangi Mas Sabrang MDP.
Sinau bareng dua malam itu seperti yang disampaikan mas Sabrang di awal diskusi di kalisoka bahwa kita jangan sekali-kali meremehkan hal sekecil apapun meskipun hal tersebut sudah kita pelajari semenjak kecil, juga mas sabrang menyampaikan bahwa kita harus terus belajar mendengarkan dengan baiK dan mendengarkan sesuatu dari luar bukan mendengarkan yang sejatinya kita sedang mendengarkan pikiran kita sendiri. Lanjut mas Sabrang menyampaikan tentang kita belajar dan kita salah itu tidak apa-apa, kita usaha dan gagal itu tidak hina kegagalan cuma keberhasilan yang tidak terjadi, sejatinya orang yang pandai adalah orang yang tahu dirinya bodoh. Jangan merasa terhina dengan bodoh, bedakan bodoh dan hina dan yang tak kalah penting juga adalah mas sabrang menyampaikan pengetahuan tidak merubah perilaku, koruptor tahu korupsi dosa tetapi tidak merubah perilakunya tersebut.


Setelah di awali oleh mas sabrang diskusi pun berlanjut dengan pertanyaan dari para jamaah yang sudah menahan rindunya. Pertanyaan dimulai dari jamaah yang bertanya bagaimana menemukan diri? Kemudian mas sabrang merespon dengan temukan diri yang bukan dirimu terlebih dahulu, temukan yang tidak pada dirimu, juga ada salah satu jamaah saat sinau bareng di kalisoka yang bertanya tentang dirinya yang suka frustasi, dari kefrustasiannya tersebut ia sering melampiaskannya dengan ngefly/menggunakan obat-obatan, disini mas sabrang menjelaskan bahwa frustasimu biasanya karena kamu tidak punya aktualisasi, coba kamu ambil satu saja tanggung jawab meskipun kecil tapi kamu benar-benar bertanggung jawab, misalnya kamu setiap hari menyapu lantai sampai bersih atau kamu ngurus kucing tapi jangan sampai mati itu nanti lama kelamaan dirimu akan teraktualisasi dan kamu tidak akan frustasi. Juga ada jamaah yang bertanya bagaimana caranya mencintai Kanjeng Nabi SAW seperti kia mencintai pacar, mas Sabrang merespon pertanyaan ini seperti malam itu Kanjeng Nabi SAW langsung hadir dan seketika itu mas sabrang menangis tanpa bisa berkata banyak, mas sabrang hanya menyampaikan bahwa beliau saja tidak berani mengharapkan syafaatnya, beliau hanya berusaha agar kanjeng Nabi Muhammad SAW tidak bersedih, kalo untuk sampai taraf mencintai kita masih sama-sama belajar, kita masih menjalani proses. Juga malam itu ada jamaah yang bertanya bagaimana agar kita percaya diri. Mas Sabrang merespon hal tersebut dengan hal yang sangat bagus bahwa konsep percaya diri tidak ada dalam diri mas sabrang yang ada justru kita harus tidak percaya pada diri sendiri, dengan kita tidak percaya pada diri sendiri kita bisa jujur pada diri sendiri dan selalu akan belajar untuk selalu memperbaiki diri.

Pada sinau bareng malam itu sepertinya masih banyak pertanyaan yang belum sempat ditanyakan, namun karena waktu sudah menunjukkan pukul 00.30 sinau bareng harus di akhiri. Tak mengapa bagi para jamaah karena pada penghujung acara semua jamaah dirizkikan bersalam salaman dengan mas sabrang. Rasanya kemesraan ini tidak ingin cepat berakhir namun tetap harus diakhiri agar datang kerinduan untuk menjalani cinta sepanjang hidup.



*Khairul Fahmi