Sabtu, 16 November 2019

Nyetreet Roudhotul GBN


Reportase Singkat Poci Maiyah November 2019
Oleh : Isal Sofyan


Tidak seperti biasanya gelaran sinau bareng di Roudhotul GBN semua dilatih untuk ikut uplak-uplek di dapur.

Maiyahan sida ora sih donge, yawene nembe gelar-gelar colak-colok setrum chek-chok sound dan sapanunggalane.

Apa bener kita sedang tidak ingin terliput atau kefoto ketika sedang berlangsung mengerjakan segala sesuatu?  apakah semalam semua sedang berlatih bergotong royong, remojongan,atau pura-pura peduli seperti tulisan kaos di salah satu jamaah Maiyah di Roudhotul GBN.

Asembuhlah....  Intinya selalu sa'uwise sinau bareng di Roudhotul GBN ada saja kesepian yang menolak dibungkam beberapa jam yang lalu mungkin.  Atau lebih singkat para jamaah roudhotul gbn berbondong-bondong membawa pulang bingkisan bahagia dari tuan rumah dalam kurung poci maiyah.


Jejak mereka seperti ninja hatori yang melintasi gunung dan menyusuri lembah, ada yang dari gambuhan blok sekitar bukit kukusan perbatasan tegal dan pemalang, ada juga yang dari Danasari, Bojong, Kedawon, Limbangan (wuiih adoh yah,) merek  adalah sang petualang jauh yang menemukan tanah sunyi yang saya namai Roudhotul GBN (ben katon islami).

Melihat gedebag-gedebuge para sedulur poci maiyah semalam ndadak jiwa fotografiku (jauh dari kata jago) merasa tertantang untuk mengeksekusi atau menstreet fotografikan segala macam kesemrawudan yang terpampang tampak rapi di depan lensa kamera cannon 700D. (Street fotografi sih apa?  silahkan gugling rame-rame yuuuuk .. hehe)

Roudhotul GBN sudah berkembang, di sana hanya ia yang tahu kegembiraan mana yang menghabiskan pesta rindu setelah selama sebulan tidak bertemu dan terlihat selalu menyala kesepiannya.