Sabtu itu malam
mungkin terasa agak dingin karena habis diguyur hujan pada sore harinya dan
waktu saya mau berangkat pun rintik hujan masih turun walaupun agak ringan.
Tapi tak menyurutkan niat untuk bersilaturahmi dengan sahabat maiyah yang ada
di wilayah pantura wabil khusus wilayah tegal dan sekitar nya. Seperti biasa
sesampainya saya di lokasi ternyata masih sepi. Selang beberapa waktu datang
lah kang fahmi membawa martabak manis dan telor, tapi ternyata walaupun kang fahmi
membawa martabak telor dan manis yang kang fahmi inginkan pada saat itu adalah
cilok. Yahh hehehe... memang Alloh maha Berkendak kita tak punya daya dan upaya
ya walaupun hanya setusuk cilok hehehe. Dan saat itu cukup pesimis juga kayanya
ada yang berangkat apa tidak ya malam ini. Dari kejauhan datang kang Ali dengan
wajah cerah, karena memang lampu saat itu memang sangat terang mungkin kena
puntulan hehe.
Singkat Cerita
lingkaran ternyata semakin melebar dan cukup banyak juga yang datang pada sabtu
itu. Pada awal saya datang memang terasa dingin kemudian setelah para sahabat berbondong- bondong datang dingin itu tidak saya rasakan lagi mungkin karena kehangatan
cinta yang mulai terbakar sehingga dingin pun aku lupakan.
Mas Fahmi pun
membuka acara pada malam itu dengan ketentuan tema yang spontan “Puasa
Sepanjang Hidup“ dengan pembasan yang lumayan hangat antara semua sahabat
tentang masalah puasa. Setelah kurun waktu yang cukup lama, kemudian saya coba
sisipi tentang pembahasan agenda poci maiyah On The Road setiap malam sabtu yang
alhamdulillah kemudian mendapat respons dari teman – teman dan menghasilkan
sebuah ketentuan. Bahwa setiap malam sabtu mendapat giliran tuan rumah karena
memang tempat nya di rumah sahabat maiyah yang mendapatkan kehormatan bergilir
dan Alur bergilir maiyah On the Road Adalah Sebagai Berikut :
- Mohammad Syamsul Hadi ( Pepedan – Tegal )
- Habib Umar bin Aunk Al Athos ( Jati barang – Brebes )
- Muhammad Isal Sofyan ( Balapulang Wetan – Tegal )
- M. Nahar ( Gumayun – Tegal )
- Mas Luth ( Depok – Tegal )
- Miftahul Aziz ( Kedawon – Brebes )
- Ali Mufti
- Khaerul Fahmi ( Dk. Ringin – Tegal )
- Mas Puh ( Depok – Tegal )
- Wisnu Purwanto ( Banjaranyar, Balapulang – Tegal )
- Mas Pik ( Depok – Tegal )
- Mas Ian ( Balapulang Wetan – Tegal )
- Mas Ulum ( Depok – Tegal )
- Mustofa Ups ( Bala Pulang Wetan – Tegal )
- Mas Gatot ( Depok – Tegal )
- Mas Andri ( Pangkah – Tegal )
- Umam Mustaqi ( Janegara – Brebes )
- Mas Izam ( Depok – Tegal )
- Dst
NB. Bagi yang mendapatkan jatah kehormatan tapi
karena ada Udzur Syar’i bisa digilir keteman yang lain
Karena Mas Moca
dan Mas Wahyu sudah mendapatkan jatah kehormatan bergilir jadi tidak saya tulis
tapi tak mentupi rasa hormat dan kasih sayang saya pada panjengan. Dengan hasil itu juga kemudian terceletuk tentang
rasa keinginan BUBAR (Buka Bareng) SEDULUR mumpung masih dalam momentum
Ramadahan istilah nya sih Biar Kekinian hehe.
Berdasarkan
Usulan dari Mas Nahar Kemudian keluarlah Sebuah maklumat tentang BUBAR SEDULUR
di laksanakan di rumah nya Kang Syamsul Selaku Wasilah awal perkumpulan POCI
MAIYAH yang ada di tegal, kalo tidak salah Kang Syamsul Rumah nya di Desa
Pepedan Tegal. Dan mungkin itu saja yang bisa saya tulis pada kesempatan ini
sampai jumpa di lain waktu dan lain kesempatan.
*Kang Aziz