Mas Sabrang menyambangi tegal dua hari berturut-turut, beliau diagendakan menghadiri Sinau bareng Harlah IPNU 4 Kecamatan di Tarub dan Acara Isra Mi'raj di
Masjid Hanggawana Kalisoka. Dua malam tersebut rasanya menjadi dahaga ditengah
kerinduan sedulur-sedulur Maiyah di wilayah tegal juga bagi poci maiyah sendiri
yang baru berulang tahun yang kedua, dan tidak ada perayaan istimewa seperti di
tahun sebelumnya, namun kita diberi rezeki
disambangi Mas Sabrang MDP.
Sinau bareng dua malam itu seperti yang disampaikan mas
Sabrang di awal diskusi di kalisoka bahwa kita jangan sekali-kali meremehkan
hal sekecil apapun meskipun hal tersebut sudah kita pelajari semenjak kecil, juga
mas sabrang menyampaikan bahwa kita harus terus belajar mendengarkan dengan baiK dan mendengarkan sesuatu dari luar bukan mendengarkan yang sejatinya kita
sedang mendengarkan pikiran kita sendiri. Lanjut mas Sabrang menyampaikan
tentang kita belajar dan kita salah itu tidak apa-apa, kita usaha dan gagal itu
tidak hina kegagalan cuma keberhasilan yang tidak terjadi, sejatinya orang yang
pandai adalah orang yang tahu dirinya bodoh. Jangan merasa terhina dengan
bodoh, bedakan bodoh dan hina dan yang tak kalah penting juga adalah mas
sabrang menyampaikan pengetahuan tidak merubah perilaku, koruptor tahu korupsi
dosa tetapi tidak merubah perilakunya tersebut.
Setelah di awali oleh mas sabrang diskusi pun berlanjut
dengan pertanyaan dari para jamaah yang sudah menahan rindunya. Pertanyaan dimulai
dari jamaah yang bertanya bagaimana menemukan diri? Kemudian mas sabrang
merespon dengan temukan diri yang bukan dirimu terlebih dahulu, temukan yang
tidak pada dirimu, juga ada salah satu jamaah saat sinau bareng di kalisoka yang
bertanya tentang dirinya yang suka frustasi, dari kefrustasiannya tersebut ia
sering melampiaskannya dengan ngefly/menggunakan obat-obatan, disini mas
sabrang menjelaskan bahwa frustasimu biasanya karena kamu tidak punya
aktualisasi, coba kamu ambil satu saja tanggung jawab meskipun kecil tapi kamu
benar-benar bertanggung jawab, misalnya kamu setiap hari menyapu lantai sampai
bersih atau kamu ngurus kucing tapi jangan sampai mati itu nanti lama kelamaan
dirimu akan teraktualisasi dan kamu tidak akan frustasi. Juga ada jamaah yang
bertanya bagaimana caranya mencintai Kanjeng Nabi SAW seperti kia mencintai
pacar, mas Sabrang merespon pertanyaan ini seperti malam itu Kanjeng Nabi SAW langsung
hadir dan seketika itu mas sabrang menangis tanpa bisa berkata banyak, mas
sabrang hanya menyampaikan bahwa beliau saja tidak berani mengharapkan
syafaatnya, beliau hanya berusaha agar kanjeng Nabi Muhammad SAW tidak
bersedih, kalo untuk sampai taraf mencintai kita masih sama-sama belajar, kita
masih menjalani proses. Juga malam itu ada jamaah yang bertanya bagaimana agar
kita percaya diri. Mas Sabrang merespon hal tersebut dengan hal yang sangat
bagus bahwa konsep percaya diri tidak ada dalam diri mas sabrang yang ada
justru kita harus tidak percaya pada diri sendiri, dengan kita tidak percaya
pada diri sendiri kita bisa jujur pada diri sendiri dan selalu akan belajar untuk
selalu memperbaiki diri.
Pada sinau bareng malam itu sepertinya masih banyak
pertanyaan yang belum sempat ditanyakan, namun karena waktu sudah menunjukkan
pukul 00.30 sinau bareng harus di akhiri. Tak mengapa bagi para jamaah karena
pada penghujung acara semua jamaah dirizkikan bersalam salaman dengan mas
sabrang. Rasanya kemesraan ini tidak ingin cepat berakhir namun tetap harus
diakhiri agar datang kerinduan untuk menjalani cinta sepanjang hidup.
*Khairul Fahmi