Rabu, 20 Februari 2019

PAK DHE

Saya mengenal baik beliau di penghujung tahun 2007 disaat pemerintah mulai tergerak kembali memikirkan tantangan kedepan dunia pertanian tanah air, yang pada masa lampau menjadi penopang sendi perekonomian hingga tergusur atas nama laju pembangunan ekonomi yang berbasis pada industri. Sampai aku mengenal pak dhe dan sekumpulan orang yang memang sudi atau karena terpaksa menjadi bagian dari pembangunan sumberdaya manusia di dunia pertanian.

pak dhe hampir sepuluh tahun kenal, jarang sekali dan mungkin teramat jarang beliau mencemooh apalagi mengkritik kebijakan pemerintah didunia pertanian walau saya memancing untuk bicara arah kebijakan pertanian bangsa ini yang saya rasa masih kurang dinikmati banyak untuk kesejahteraan petani kecil. Pak dhe ini yang saya tahu pekerja yang baik walau terkadang urusan administrasi berkaitan dengan dirinya seperti halnya pelaporan masih malas untuk dikerjakan mungkin karena belum sesuai dengan nuraninya dikarenakan antara tanggungjawab pekerjaan dengan pelaporan belum sesuai sehingga merasa enggan, dan itu pendapat saya.

Banyak sekali saya berteman dengan teman-teman pak dhe, yang bekerja sesama pegawai pemerintah yang langsung besinggungan dengan petani, ketika ada program pemerintah yang tidak sesuai dengan kemanfaatan untuk petani berani menolak ataupun menyanggah dengan sekuat tenaga dan saya salut akan hal itu.

Beda dengan progres pak dhe dalam kepalanya yang gundul berisi pikiran-pikiran liar tentang beberapa teknologi tepat guna yang berfaedah bagi dunia pertaniannya yang murah serta ramah lingkungan. Beliau masygul dengan dunia pertanian organiknya serta keseimbangan alam yang harus dijaga meski terkadang sebagai petani kurang sukses menurut petani konvensional lainnya sebab hasil tanaman padinya ditawar murah oleh para tengkulak. bukan itu sekali lagi bukan karena ilmu atau malas dalam bertani. Itu adalah bagian dari proses mengembalikan segala unsur penunjang khususnya tanah sebagai ibu untuk bisa tersenyum kembali sebab tanah pertanian bermuram durja sekarat oleh karena diperkosa guna pencapaian produksi dengan jalan singkat yang diajarkan agar para tuan-tuan pemangku kebijakan diatas sana bisa berpidato didepan masyarakat dunia bahwasanya kita berdaulat pangan, dan kini saatnya untuk kembali seperti dulu kala dengan berubahnya budaya dan pola pikir masyarakat tani itu. Dan pak dhe melawan bukan dengan kata-kata hingga berbusa baginya melawan memberi contoh dan menjadi pekerja yang baik

Seminggu yang lalu saya minta tolong kebeliau sebab teman sekolah anak saya kena demam berdarah dengue dan butuh darah golongan B. Langsung saja saya hubungi pak dhe sebab beliau juga pendonor darah dan punya komunitas pendonor darah B. Lepas isya saya datang duluan di PMI unit Kota Tegal setelah menenggak segelas jeruk hangat di angkringan buat menjaga stabilitas tubuh ini biar kuat menahan cuaca yan mulai makar biasanya datang flu, apa makar? makar pantatmu lebar. Pak dhe datang setengah jam kemudian berkendara motor matik plastik dengan istri tercinta sungguh bikin iri. berpeci hitam bukan untuk menutupi gundulnya loh ya dan jenggot yang dibiarkan memanjang, batik panjang dan sarung motif palekat ah berkharisma sekali manusia satu ini. Berucap salam dan kujawab dengan takzim, senyum sang istri yang selalu setia mendampingi ah sial saya ngiri sodarah sodarah, dan kuhubungi bapak teman sekolah anak saya ternyata sudah didalam sedang diambil darahnya, setelah selesai ternyata darah pak dhe baru bisa diambil esok pagi. Singkat cerita setelah pak dhe pamit dia memberikan amplop brisi uang dititipkan untuk diberikan kepada bapak sianak yang sedang sakit.

Ketika kusampaikan uang itu sibapak terharu walau bapak anak yang lagi sakit seorang bos warteg dijakarta sana tertegun menerimanya. Ternyata masih ada orang baik didunia ini, bukan karena uang tapi niat tulus ikhlasnya yang dikenangnya cerita bapak sianak ketika nganter anaknya sekolah dan ketemu dengan saya disekolahan adi anak saya.

Dan sore tadi saya di bbm oleh pak dhe "Aku malu kalo ada yang mengatakan pinter karena sejatinya aku orang bodoh hanya saja Allah menutupi kebodohan-kebodohanku".

Dan teramat beruntunglah saya dikelilingi orang-orang hebat dan baik. berkah umurmu berkah semua teman-temanku berkah.

*Retno AS