Melintasi Waktu dan Zaman Menjadi Generasi Terbaik
Reportase
Poci Maiyah Goes To School
Oleh:
Khairul Fahmi
Jumat minggu kedua nopember,
tidak seperti biasanya pegiat poci maiyah melakukan pertemuan di rumah pegiat
Gus Luay untuk kangen-kangenan, kali ini pegiat poci maiyah di jumat minggu
kedua dimintai tolong untuk sinau bareng mengisi acara pendidikan karakter
materi keagamaan di sma negeri 1 dukuhwaru kabupaten tegal. Acara yang
diinisiasi oleh Waka Kesiswaan SMA N 1 Dukuhwaru Tegal Pak Yadi yang kemudian
didukung oleh kepala SMA N 1 dukuhwaru Pak Heri Samekto ini baru diketahui oleh
sedulur poci maiyah pada jumat terakhir bulan oktober pada saat berlangsungnya
pertemuan mother di rumah pegiat Abdurrahman Wahid yang akan melangsungkan akad
nikah sabtunya. Komunikasi terjadi antara pegiat poci maiyah gus nahar dan pak
yadi waka kesiswaan. Malam itu kebetulan
sekali seluruh pegiat hampir semuanya kumpul untuk kangen-kangenan sekaligus
melepas masa lajang salah satu pegiat akhirnya disepakati acara sinau bareng di
sma n 1 dukuhwaru dilaksanakan jumat tanggal 10 nopember 2023. Hanya waktu dua
minggu pegiat poci maiyah dan band interim yang memainkan gamelan kiakanjeng
bersiap melakukan latihan baik mateti maupun nomor-nomor lagu milik
kiaikanjeng.
Ini adalah acara pertama poci
maiyah yang digelar atas permintaan pihak lain. Dengan membawa spirit Mbah Nun
dan Maiyahan diiringi oleh Gamelan Kiaikanjeng yang dimainkan grup Interim dari
Poci Maiyah, acara dimulai persis pukul 20.00 diawali dengan sambutan panitia
kemudian mengajak para siswa siswi sma n 1 dukuhwaru untuk bertawassul terlebih
dahulu. Setelah tawassul kemudian siswa siswi diajak melantunkam Indonesia Raya
stanza 2 dan 3 dengan harapan itu menjadi doa yang dikabulkan untuk Indonesia.
Menginjak pukul 20.30 sebelum
memasuki sesi sinau bareng satu nomor sholawat nariyah menghangatkan suasana
sinau bareng. Kemudian Kang Ali selaku moderator mempersilahkan Gus Nahar untuk
memperkenalkan diksi sinau bareng itu apa? Gus Nahar menjelaskan sedikit
tentang diksi bedanya sinau dewek-dewek, sinau bareng-bareng dan sinau bareng
yamg sering disampaikan dalam maiyahan. Setelah sesi memperkenalkan apa itu
sinau bareng dilanjut sesi tadarrus
mukaddimah. Kali ini sesi tadarrus mukaddimah Kang Ali mengajak beberapa siswa
siswi untuk membacakan mukaddimah malam itu. Dalam sinau bareng dialektika
antara seluruh jamaah sangat diperlukan sehingga ketika dua siswa dan satu
siswi berani untuk maju dan membaca mukaddimah maka suasana menjadi semakin
akrab.
Kemudian sesi berikutnya Ustadz
Hadi Subhan selaku guru agama sma n 1
dukuhwaru mengawali pembahasan dengan menyampaikan bahwa pendidikan
karakter salah satunya birrul walidain dan juga kisah nabi Yusuf A.S yang tidak
menyimoan dendam dan kebencian kepada saudaranya.
Sebelum sesi berlanjut melihat
para siswa siswi yang sudah terlihat ngantuk dan kelelahan karena sejak siang
hari mereka sudah melakukan banyak kegiatan dalam rangka pendidikan karakter
akhirnya satu nomor yang viral dikalangan siswa siswi yakni lagu nemen
dilantunkan, suasanapun kembali mencair segar karena hampir semua siswa siswi
ikut larut menyanyikan nomor tersebut.
Setelah suasana kembali seger, Kang Ali selaku moderator kembali
mengajak siswa siswi sinau bareng dan menjelaskan filosofi lagu tadi seperti
minum es teh dan sinau bareng seoerti berlari, jika setwlah berlari satu gelas
maka terasa nikmat jika satu galon maka hilang nikmatnya oleh karena itu sinau
bareng kemudian dilanjutkan lagi, kali ini kamg Ali mencoba memancing siswa
siswi untuk bertanya atau menyampaikan pendapat. Dan ada satu siswa mas alvin
niam yang langsung maju ke depan. Ternyata mas alvin niam ini bukan bertanya
atau berpendapat tapi malah request lagi nenekku pahlawanku miliknya wali.
Sontak seluruh siswa dan siswi moderator dan pemantik pun rame karena ini
diluar perkiraan.
Permintaan lagu dari mas alvin
disimpan dulu untuk kemudian Kang Ali mengarahkan Gus Nahar untuk kembali masuk
sesi sinau bareng pendidikan karakter. Gus Nahar memulainya dengan cerita yang
menarik tentang bagaimana lima orang melihat mangga yang jatuh dan apa yang
dilakukannya yang pertama melihat mangga yang jatuh kemudian dihitung gaya
gravitasinya karena ahli fisika kemudian yang kedua membawa mangga tersebut
pulang dan dijual. Adapun yang ketiga itu mencari siapa pemilik mangga
tersebut. Yang keempat mengambil mangga tersebut untuk diberikan kepada orang
lain. Dan yang kelima mengambil mangga tersebut untuk dibawa pulang dan
dimakan. Dari cerita tersebut menurut Gus Nahar orang yang berkarakter adalah
yang ketiga yang mencari dulu siapa pemilik mangga yang jatuh tersebut.
Setelah memberikan contoh apa itu
orang yang berkarakter melalui cerita lima orang tadi dilanjut satu nomor yang
direquest oleh salah satu guru yaitu lagu yassir lana dan meskipun belum pernah
latihan sedulur interim dari poci maiyah belajar dari kiaikanjeng menggunakan
sense of ngeng dan tulus melayani akhirnya satu nomor tersebut berhasil
dibawakan dan membawa seluruh siswa larut mengikuti lantunan lagu tersebut.
Setelah nomor tersebut untuk kembali membuat semangat suasana dilanjut dengan
satu nomor milik kiaikanjeng yang berjudul amemuji.
Setelah suasana kembali
terbangun, sinau bareng dendidikan karakter dilanjut kali ini Kang Ali
mempersilahkan Gus Luay untuk ikut mengelaborasi sinau bareng malam ini. Gus
Luay mengawali dengan melakukan dialektika kepada para siswa dengan menanyakan
medsos yang mereka miliki seperti instagram, tiktok dsb. Rata-rata hampir
semuanya memiliki medsos tersebut. Kemudian para siswa ditanya untuk melihat
status mereka 2 atau 3 tahun yang lalu dan semuaengatakan bahwa status mereka 2
atau 3 tahun lalu alay dan banyak yang menertawakan sendiri. Itulah pendidikan
karakter bahwa tidak perlu membandingkan diri kita dengan ora lanin untuk
menjadi lebih baik. Cukup melihat status 2 atau 3 tahun lalu dimedsos dan kita
bisa melihat sejauh mana diri kita. Kemudian Gus Luay mengajak siswa merespon
sinau bareng malam ini karena jangan hanya hidup di dunia maya ayo mengisi
ruang di kehidupan nyata melalui sinau bareng malam ini.
Akhirnya ada empat siswa dan
siswi yang berani mengungkapkan pertanyaan di sinau bareng malam ini
diantaranya yang pertama bagaimana membalas ayah dan ibu yang sudah baik sekali
sama kita, yang kedua bagaimana caranya menolak kalau ketemu lawan jenis yang
senang dengan kita tapi kita tidak senang dengannya agar tidak sakit hati, yang
ketiga apa yang dilakukan ketika orang tua kita marah dan yang keempat apa
harapan poci maiyah untuk sma dukuhwaru setelah acara ini berlangsung?
Masing-masing pertanyaan itu
direspon oleh Gus Nahar bahwa kebaikan orang tua kita tidak mungkin dapat
membalasnya tetapi minimal yang perlu kita lakukan adalah tidak menyakitinya.
pertanyaan yang kedua Gus Nahar merespon bahwa tidak ada cara menolak seseorang
kemudian tidak sakit hati, bahwa sakit hati ada resiko orang yang mengungkapkan
cinta. Pertanyaan ketiga Gus Nahar merespon dengan minimal saat orang tua kita
marah kita diam. Dan pertanyaan keempat Gus Nahar merespon harapan poci maiyah
aktualisasinya minimal di rumah tidak menambah bikin masalah dan di sekolah
menjaga adab dengan guru.
Lanjut respon Gus Luay terkait
pertanyaan kedua dengan berdialektika sakit hati itu baik atau buruk?mungkin
banyak yang menjawab itu buruk tapi Gus Luay mengajak untuk memikirkan sakit
hatinya seorang ibu ketika anaknya harus disuntik karena sakit yang tidak bisa
disembuhkan dengan obat minum. Dalam kondisi tersebut sakit hati itu baik. Maka
Gus Luay menyarankan agar jangan menunda waktu untuk menolak seseorang yang
tidak dicintai karena luka padamu adalah derita untukmu.
Setelah ini sedulur interim dari
poci maiyah memenuhi keinginan salah satu siswa untuk membawakan nomor nenekku
pahlawanku, suasana pun kembali pecah karena semua larut dalam lagu nenekku
pahlawanku yang diiringi secara spontan pada malam itu bahkan salah seorang
guru memberikan apresiasi kepada siswa yang melantunkan nomor tersebut.
Kemudian setelah ini dilanjutkan kembali dengan nomor sluku-sluku bathok burdah
yang dibawakan sedulur interim dan mengajak seluruh jamaah sehingga malam
menjelang pukul 23.00 suasana semakin syahdu.
Diakhir acara Gus Luay memberikan
respon terkait harapan poci maiyah kepada sma n dukuhwaru, Gus Luay mengawali
dengan sebuah quote bahwa berharap kepada manusia adalah cara patah hati yang
paling disengaja oleh karena itu poci maiyah tidak berharap kepada siswa siswi
sma n dikuhwaru tetapi berharap kepada Allah yakni harapannya adalah agar siswa
siswi sma n dukuhwaru di semua angkatan mampu melintasi waktu dan zaman dan
mampu menjadi generasi terbaik di kota ini dan negara ini. Dan juga agar siswa
siswi di sma n dukuhwaru sedang mengalami kesepian tetap ingat peejumpaan kita
malam ini itu yang akan menjadikan api semangat agar tidak menyerah karena ada
sedulur poci maiyah yang siap membuka tangan untuk bertemu kapanpun. Dan
ingatlah ketika siswa siswi sudah tidak memiliki teman dan tidak tahu akan
bermain dimana temui kami di GBN setiap jumat pertama di setiap bulan. Ingatlah bahwa proses yang
paling serius adalah serius terhadap proses.
Pukul 23.00 sinau bareng
pendidikan karakter di sma n 1 dukuhwaru ini diakhiri dengan doa oleh Gus Nahar
dan satu nomor Lir-ilir. Terima kasih SMA N 1 Dukuhwaru sudah memberikan
kesempatan sinau bareng bersama poci maiyah. Semoga kabar sinau bareng poci maiyah
di sma n 1 dukuhwaru ini terdengar sampai kepada guru kita semua Maulana
Muhammad Ainun Nadjib.