Jumat, 04 Januari 2019

Manusia Mencintai Manusia


"Bagaimana mungkin kalian mampu mencintai sesama manusia sedangkan kalian masih belum bisa mengenal dirinya masing-masing".

Tidak ada teori untuk membuktikan kecintaan seseorang kepadamu. Sampai Khalil Gibran pun tidak mampu menyusun algoritma yang pasti. Apakah dengan membawa rangkaian bunga, bingkisan hadiah dan lain-lain? Tentu saja tidak. Bahkan ketika kamu memiliki uang, pengemis akan bolak-balik dengan hanya untuk mendapatkan uang bukan karena cintamu.

Toh, kalau harus membelah dada tidak mungkin, karena sejatinya cinta berawal dari otak pikiran manusia. Misalnya ketika bertemu dengan seorang yang dicintai maka getaran saraf otak akan memberikan respon kepada hati, mangkanya ada kata mutiara yang sering kita dengar, jika bertemu dengan orang yang kita cintai maka hati akan berdebar-debar. Lalu apa bedanya orang yang akan diterkam macan? Sama-sama berdebar hatinya.



Sensor motorik otak bisa dipacu dengan pancingan untuk melakukan reaksi. Maka setiap gelaran Poci Maiyah terdapat sesi perkenalan bagi jamaah yang baru pertama kali hadir. Bukan karena sedikitnya jamaah, nyatanya tidak semua 'member baru' kebagian jatah untuk memperkenalkan diri karena keterbatasan waktu. Setidaknya inilah usaha para penggiat untuk memancing reaksi otak supaya syaraf mencintai semakin sensitif.

Dalam perkenalan dituturkan juga bagaimana bisa tergerak untuk mengikuti gelaran Poci Maiyah, termasuk latar belakang bagaimana keterikatan hati kepada Simbah. Sehingga diharapkan antara jamaah saling mencintai dalam kemanusiaan.