Jumat, 01 Desember 2023

Melintasi Waktu dan Zaman Menjadi Generasi Terbaik

 


Reportase Poci Maiyah Goes To School

Oleh: Khairul Fahmi

 

Jumat minggu kedua nopember, tidak seperti biasanya pegiat poci maiyah melakukan pertemuan di rumah pegiat Gus Luay untuk kangen-kangenan, kali ini pegiat poci maiyah di jumat minggu kedua dimintai tolong untuk sinau bareng mengisi acara pendidikan karakter materi keagamaan di sma negeri 1 dukuhwaru kabupaten tegal. Acara yang diinisiasi oleh Waka Kesiswaan SMA N 1 Dukuhwaru Tegal Pak Yadi yang kemudian didukung oleh kepala SMA N 1 dukuhwaru Pak Heri Samekto ini baru diketahui oleh sedulur poci maiyah pada jumat terakhir bulan oktober pada saat berlangsungnya pertemuan mother di rumah pegiat Abdurrahman Wahid yang akan melangsungkan akad nikah sabtunya. Komunikasi terjadi antara pegiat poci maiyah gus nahar dan pak yadi waka kesiswaan. Malam  itu kebetulan sekali seluruh pegiat hampir semuanya kumpul untuk kangen-kangenan sekaligus melepas masa lajang salah satu pegiat akhirnya disepakati acara sinau bareng di sma n 1 dukuhwaru dilaksanakan jumat tanggal 10 nopember 2023. Hanya waktu dua minggu pegiat poci maiyah dan band interim yang memainkan gamelan kiakanjeng bersiap melakukan latihan baik mateti maupun nomor-nomor lagu milik kiaikanjeng.

 

Ini adalah acara pertama poci maiyah yang digelar atas permintaan pihak lain. Dengan membawa spirit Mbah Nun dan Maiyahan diiringi oleh Gamelan Kiaikanjeng yang dimainkan grup Interim dari Poci Maiyah, acara dimulai persis pukul 20.00 diawali dengan sambutan panitia kemudian mengajak para siswa siswi sma n 1 dukuhwaru untuk bertawassul terlebih dahulu. Setelah tawassul kemudian siswa siswi diajak melantunkam Indonesia Raya stanza 2 dan 3 dengan harapan itu menjadi doa yang dikabulkan untuk Indonesia.

 

Menginjak pukul 20.30 sebelum memasuki sesi sinau bareng satu nomor sholawat nariyah menghangatkan suasana sinau bareng. Kemudian Kang Ali selaku moderator mempersilahkan Gus Nahar untuk memperkenalkan diksi sinau bareng itu apa? Gus Nahar menjelaskan sedikit tentang diksi bedanya sinau dewek-dewek, sinau bareng-bareng dan sinau bareng yamg sering disampaikan dalam maiyahan. Setelah sesi memperkenalkan apa itu sinau bareng dilanjut sesi  tadarrus mukaddimah. Kali ini sesi tadarrus mukaddimah Kang Ali mengajak beberapa siswa siswi untuk membacakan mukaddimah malam itu. Dalam sinau bareng dialektika antara seluruh jamaah sangat diperlukan sehingga ketika dua siswa dan satu siswi berani untuk maju dan membaca mukaddimah maka suasana menjadi semakin akrab.

 

Kemudian sesi berikutnya Ustadz Hadi Subhan selaku guru agama sma n 1  dukuhwaru mengawali pembahasan dengan menyampaikan bahwa pendidikan karakter salah satunya birrul walidain dan juga kisah nabi Yusuf A.S yang tidak menyimoan dendam dan kebencian kepada saudaranya.

 

Sebelum sesi berlanjut melihat para siswa siswi yang sudah terlihat ngantuk dan kelelahan karena sejak siang hari mereka sudah melakukan banyak kegiatan dalam rangka pendidikan karakter akhirnya satu nomor yang viral dikalangan siswa siswi yakni lagu nemen dilantunkan, suasanapun kembali mencair segar karena hampir semua siswa siswi ikut larut menyanyikan nomor tersebut.  Setelah suasana kembali seger, Kang Ali selaku moderator kembali mengajak siswa siswi sinau bareng dan menjelaskan filosofi lagu tadi seperti minum es teh dan sinau bareng seoerti berlari, jika setwlah berlari satu gelas maka terasa nikmat jika satu galon maka hilang nikmatnya oleh karena itu sinau bareng kemudian dilanjutkan lagi, kali ini kamg Ali mencoba memancing siswa siswi untuk bertanya atau menyampaikan pendapat. Dan ada satu siswa mas alvin niam yang langsung maju ke depan. Ternyata mas alvin niam ini bukan bertanya atau berpendapat tapi malah request lagi nenekku pahlawanku miliknya wali. Sontak seluruh siswa dan siswi moderator dan pemantik pun rame karena ini diluar perkiraan.

 

Permintaan lagu dari mas alvin disimpan dulu untuk kemudian Kang Ali mengarahkan Gus Nahar untuk kembali masuk sesi sinau bareng pendidikan karakter. Gus Nahar memulainya dengan cerita yang menarik tentang bagaimana lima orang melihat mangga yang jatuh dan apa yang dilakukannya yang pertama melihat mangga yang jatuh kemudian dihitung gaya gravitasinya karena ahli fisika kemudian yang kedua membawa mangga tersebut pulang dan dijual. Adapun yang ketiga itu mencari siapa pemilik mangga tersebut. Yang keempat mengambil mangga tersebut untuk diberikan kepada orang lain. Dan yang kelima mengambil mangga tersebut untuk dibawa pulang dan dimakan. Dari cerita tersebut menurut Gus Nahar orang yang berkarakter adalah yang ketiga yang mencari dulu siapa pemilik mangga yang jatuh tersebut.

 

Setelah memberikan contoh apa itu orang yang berkarakter melalui cerita lima orang tadi dilanjut satu nomor yang direquest oleh salah satu guru yaitu lagu yassir lana dan meskipun belum pernah latihan sedulur interim dari poci maiyah belajar dari kiaikanjeng menggunakan sense of ngeng dan tulus melayani akhirnya satu nomor tersebut berhasil dibawakan dan membawa seluruh siswa larut mengikuti lantunan lagu tersebut. Setelah nomor tersebut untuk kembali membuat semangat suasana dilanjut dengan satu nomor milik kiaikanjeng yang berjudul amemuji.

 

Setelah suasana kembali terbangun, sinau bareng dendidikan karakter dilanjut kali ini Kang Ali mempersilahkan Gus Luay untuk ikut mengelaborasi sinau bareng malam ini. Gus Luay mengawali dengan melakukan dialektika kepada para siswa dengan menanyakan medsos yang mereka miliki seperti instagram, tiktok dsb. Rata-rata hampir semuanya memiliki medsos tersebut. Kemudian para siswa ditanya untuk melihat status mereka 2 atau 3 tahun yang lalu dan semuaengatakan bahwa status mereka 2 atau 3 tahun lalu alay dan banyak yang menertawakan sendiri. Itulah pendidikan karakter bahwa tidak perlu membandingkan diri kita dengan ora lanin untuk menjadi lebih baik. Cukup melihat status 2 atau 3 tahun lalu dimedsos dan kita bisa melihat sejauh mana diri kita. Kemudian Gus Luay mengajak siswa merespon sinau bareng malam ini karena jangan hanya hidup di dunia maya ayo mengisi ruang di kehidupan nyata melalui sinau bareng malam ini.

 

Akhirnya ada empat siswa dan siswi yang berani mengungkapkan pertanyaan di sinau bareng malam ini diantaranya yang pertama bagaimana membalas ayah dan ibu yang sudah baik sekali sama kita, yang kedua bagaimana caranya menolak kalau ketemu lawan jenis yang senang dengan kita tapi kita tidak senang dengannya agar tidak sakit hati, yang ketiga apa yang dilakukan ketika orang tua kita marah dan yang keempat apa harapan poci maiyah untuk sma dukuhwaru setelah acara ini berlangsung?

 

Masing-masing pertanyaan itu direspon oleh Gus Nahar bahwa kebaikan orang tua kita tidak mungkin dapat membalasnya tetapi minimal yang perlu kita lakukan adalah tidak menyakitinya. pertanyaan yang kedua Gus Nahar merespon bahwa tidak ada cara menolak seseorang kemudian tidak sakit hati, bahwa sakit hati ada resiko orang yang mengungkapkan cinta. Pertanyaan ketiga Gus Nahar merespon dengan minimal saat orang tua kita marah kita diam. Dan pertanyaan keempat Gus Nahar merespon harapan poci maiyah aktualisasinya minimal di rumah tidak menambah bikin masalah dan di sekolah menjaga adab dengan guru.

 

Lanjut respon Gus Luay terkait pertanyaan kedua dengan berdialektika sakit hati itu baik atau buruk?mungkin banyak yang menjawab itu buruk tapi Gus Luay mengajak untuk memikirkan sakit hatinya seorang ibu ketika anaknya harus disuntik karena sakit yang tidak bisa disembuhkan dengan obat minum. Dalam kondisi tersebut sakit hati itu baik. Maka Gus Luay menyarankan agar jangan menunda waktu untuk menolak seseorang yang tidak dicintai karena luka padamu adalah derita untukmu.

 

Setelah ini sedulur interim dari poci maiyah memenuhi keinginan salah satu siswa untuk membawakan nomor nenekku pahlawanku, suasana pun kembali pecah karena semua larut dalam lagu nenekku pahlawanku yang diiringi secara spontan pada malam itu bahkan salah seorang guru memberikan apresiasi kepada siswa yang melantunkan nomor tersebut. Kemudian setelah ini dilanjutkan kembali dengan nomor sluku-sluku bathok burdah yang dibawakan sedulur interim dan mengajak seluruh jamaah sehingga malam menjelang pukul 23.00 suasana semakin syahdu.

 

Diakhir acara Gus Luay memberikan respon terkait harapan poci maiyah kepada sma n dukuhwaru, Gus Luay mengawali dengan sebuah quote bahwa berharap kepada manusia adalah cara patah hati yang paling disengaja oleh karena itu poci maiyah tidak berharap kepada siswa siswi sma n dikuhwaru tetapi berharap kepada Allah yakni harapannya adalah agar siswa siswi sma n dukuhwaru di semua angkatan mampu melintasi waktu dan zaman dan mampu menjadi generasi terbaik di kota ini dan negara ini. Dan juga agar siswa siswi di sma n dukuhwaru sedang mengalami kesepian tetap ingat peejumpaan kita malam ini itu yang akan menjadikan api semangat agar tidak menyerah karena ada sedulur poci maiyah yang siap membuka tangan untuk bertemu kapanpun. Dan ingatlah ketika siswa siswi sudah tidak memiliki teman dan tidak tahu akan bermain dimana temui kami di GBN setiap jumat pertama di  setiap bulan. Ingatlah bahwa proses yang paling serius adalah serius terhadap proses.

 

Pukul 23.00 sinau bareng pendidikan karakter di sma n 1 dukuhwaru ini diakhiri dengan doa oleh Gus Nahar dan satu nomor Lir-ilir. Terima kasih SMA N 1 Dukuhwaru sudah memberikan kesempatan sinau bareng bersama poci maiyah. Semoga kabar sinau bareng poci maiyah di sma n 1 dukuhwaru ini terdengar sampai kepada guru kita semua Maulana Muhammad Ainun Nadjib.