Selasa, 03 September 2019

Inginnya Membahagiakan Tapi Justru Sulit Membuat Mereka Bahagia


Ada yang pernah  bingung nggak mengalami masalah ini, "Kita sudah melakukan banyak hal, untuk membahagiakan keluarga atau seseorang, tapi kok dia nggak kelihatannya bahagia malah jsutru sering komplain,"

Beberapa waktu lalu pernah ada bahasan tentang arti bahagia di group sini atau di sebelah, tapi intinya sering sekali kata bahagia itu di ulas dari beberapa sudut pandang, yang hasilnya kurang lebih menyatakan bahwa : pertama, bahagia itu keputusan orang yang bersangkutan. Kedua, kadang ada syarat syarat  yang ditetapkan secara pribadi oleh orang yang bersangkutan, misalkan, "Saya merasa bahagia jika bisa ini dan itu anu anu, Bla bla bla hola hola.."

Artinya begini : Lah wong untuk membahagiakan saja  syaratnya beda beda dengan apa yang kita kira,  maka membuat bahagia seorang pun adalah hal yang sulit juga jika menuruti kehendak kita.
Saya dulu sangat sibuk sekali dengan agenda yang saya namakan saja, "Proyek untuk membahagiakan orang tua dan keluarga," Loh kok ternyata selama itu orang tua saya juga sebagian keluarga saya  malah sedih. Mengapa???

Ternyata syarat kebahagiaan mereka sangat sederhana. Beberapa di antaranya, mereka sangat bahagia kalau :

  1. Kalau saya  menyempatkan nelpon mereka walaupun sibuk. 
  2. Kalau saya  pulang menjenguk keluarga-keluarga yg lain seperti ipar dan mertua. 
  3. Kalau saya bisa pulang kampung rutin tiap bulan dari perantauan.


Dan sebagainya, Dan itu  sangat sederhana dan juga tidak membutuhkan biaya tinggi. Dan karena saya terlalu sibuk, akan hal-hal itu malah saya abaikan.

Biasanya Itu juga terjadi juga pada beberapa orang yang sudah menikah  seperti teman saya yg suka curhat,  "Suami udah membelikan ini itu... Ngajak jalan-jalan kesana kesini ... Sering dibelikan oleh-oleh ... Kok istri masih gak bahagia? ... Ternyata istrinya cuman ingin sering dipeluk dan kalo maiyahan pulangnya jangan pagi pagi  wakakkaka ... Murah meriah namun terabaikan ...
Setiap dari kita tentunya punya cita-cita, impian,  yang kadang kita tempatkan sebagai syarat kebahagiaan. Tapi kadang kita lupa bahwa ciri kebahagiaan itu adalah kesederhanaan. Kebahagiaan itu keputusan, apapun situasi dan kondisinya."

Jangan sampai kita mengejar syarat kebahagiaan yang terlalu rumit, Yang justru malah  mengabaikan cara-cara sederhana untuk menjadi bahagia atau mengabaikan jalan yang sangat sederhana, untuk membahagiakan orang lain dan keluarga.

Kadang kadang, ada beberapa orang yang meletakkan kebahagiaan sebagai akibat. Misalkan dalam kalimat ini, "Meraih Sukses AGAR Bahagia," Bagaimana jika kalimat itu diganti menjadi, "Meraih Sukses DENGAN Bahagia," Pada kalimat pertama, bahagia diposisikan sebagai akibat. Pada kalimat kedua, bahagia bukan sebagai akibat, bukan juga sebagai sebab. Kebahagiaan adalah menyertai dan melatari semua sebab dan akibat.

Ingin membahagiakan orang lain, adalah niat baik. Tapi saya sering sekali melihat bahkan saya sendiri terjebak melakukan. "Orang yang terlalu ingin banget membahagiakan orang lain, justru ia menjadi sangat sulit untuk berbahagia,"
Boleh dianggap ini curhatan dan jika kebetulan sama artinya kita senasib,  wkwkwkwkwk..

Sunan kalideres